Religius Omnis Scentarium Ainima

Begin with Andi, end with Verita. Forever 45!

"Hai, jurnalis X-Gen!"

Sekarang kita bisa menyapanya demikian, karena kini ia bekerja sebagai seorang jurnalis.

Sekilas tentangnya:

  • Bergabung dengan X-Gen dengan nama awal: TANTE G.
  • Terpilih sebagai Wakil Ketua Senat dari X-Gen.
  • Melanjutkan kuliah di jurusan Sastra Prancis UI.
Yup, today we're celebrating our Ezra Natalin Sihite's birthday.

So,


Happy 25th Anniversary!
Tetap berjuang melalui tulisan-tulisanmu!

(Yesterday, I was away from my computer. So here comes the late post about Desty's birthday.)

Tripping kita, Des? Huehehehee ....

Sekarang, saudari kita ini sedang sibuk menuntut ilmu S2-nya di Universitas Pelita Harapan. Satu kebanggaan buat X-Gen karena our Desty telah berniat untuk mengabdikan dirinya di dunia pendidikan.

So, untuk our Destyawati Silalahi yang berulang tahun di 14 Desember kemarin


Happy (belated) 25th Anniversary
Kami melihat calon pendidik ideal dalam dirimu. :)

I am really, really sorry .... for not publishing birthday posting for our Trueman here at the day it supposed to be.
But, wise men say, better late than never. :P

So, untuk our Trueman Benny Purba yang berulang tahun di 26 November 2008 lalu,

Happy Belated Birthday
Happy Belated 24th Anniversary
Semoga sukses mengejar karir.

Ps. Will come back later for adding a photo.


JANUARI

Dameria Simanjuntak

1 Januari 1985


Luana Nogita Malau

4 Januari 1985


Saputra Saut Martahan Sibarani

19 Januari 1983


PEBRUARI

Lamria Hotmauli Tampubolon

27 Pebruari 1984




MARET

Emil Tambunan

11 Maret 1984


Hanita Friska Femilina Simangunsong

14 Maret 1984


Imelda Martiani Hutabarat

31 Maret 1984




APRIL

Rudi Siagian

3 April 1985


Sinar Masnur Simbolon

21 April 1984


Lukman Siahaan

23 April 1984


Darmanto Oloan Sitompul

24 April 1984


Indra Hartarto Tambunan

28 April 1984




MEI

Gomgom Nicholas Pilgram Tambunan

17 Mei 1984


Sopar Pasaribu

19 Mei 1983




JUNI

Balugu Gomo Sibagariang

2 Juni 1984


Juni Lumbantungkup

9 Juni 1983


Ernist Simangunsong

11 Juni 1985


Dewi Sibarani

13 Juni 1984


Betharia Simanjuntak

25 Juni 1983




JULI

Patar Ebenezer Sitorus

4 Juli 1984


Lesbon AJ Sitorus

8 Juli 1984


Rumanty Pardede

17 Juli 1983


Swandy TS Ompusunggu

17 Juli 1984




AGUSTUS

Esra Marpaung

3 Agustus 1984


Ferdinan Silitonga

3 Agustus 1983


Kurnia Agustina Sitompul

5 Agustus 1984


Rina Ginting

14 Agustus 1983


Billy Arthur Agustinus Siahaan

16 Agustus 1984


Lasmaria Silalahi

24 Agustus 1984


Andi Sihaloho

31 Agustus 1983




SEPTEMBER

Esron Hadinata Lumban Gaol

18 September 1983


Mona Sihombing

18 September 1983


Jusnan Ismael Panjaitan

22 September 1984




OKTOBER

Marniwati Susanti Silalahi

1 Oktober 1983


Verita Napitupulu

2 Oktober 1983


Heriany Marintan Napitupulu

6 Oktober 1983


Herty Romauli Sitorus

18 Oktober 1984


Charles Saragi

26 Oktober 1983




NOVEMBER

Astri Buana Putri Napitupulu

3 November 1984


Robert Marpaung

15 November 1983


Joly Sulaiman Sitanggang

21 November 1983


Trueman Purba

26 November 1984




DESEMBER

Destya Waty Silalahi

14 Desember 1983


Ezra Sihite

17 Desember 1984


Elsa Sri Ningsih Hutajulu

27 Desember 1983


Hiduplah seperti sebuah kenangan


Hidup bersama dengan kenangan...

bagaimana dirimu hendak mengenang semua masa di hidupmu?

apakah dengan kesedihan?
atau kebahagiaan?
atau kebencian?
atau dendam dan amarah?

ada banyak jalan hidup yang dapat kita pilih
semuanya melalui lintasan yang berbeda-beda

kadang terlalu cepat sampai pada tujuan namun tidak mendapatkan apa-apa
dan kadang terlalu lambat sehingga sudah tidak ada lagi yang tersisa

namun semua lintasan itu ada jejak
yang terlibas saat kita melewatinya
lalu apakah jejak itu akan hilang begitu saja?
tidak! jejak di pasir pantai pun menunggu ombak kedua kalinya untuk segera bisa lenyap

jejak seumpama kenangan yang tersisa ketika kita tidak ingin terjerumus dalam
gelapnya dunia kita
kita berpaling dan tidak mendapatkan apa-apa

namun kenangan itu tetap disitu dan jejak itu masih membekas

jangalah lupakan kenangan masa lalu
ketika beranjak ke masa depan

karena masa lalu adalah seumpama pondasi dari sebuah bangunan
lapisan terbawah yang dapat mengalasi semua "kebaruan" dalam hidup

hiduplah bersama kenangan

Mari menyediakan satu-menit dalam hari ini untuk tersenyum mengingat para guru kita. Mereka adalah orang-orang yang sedikit banyak telah berjasa membantu pembentukan karakter dan pemikiran kita sampai saat ini.

Dan, sebelum satu-menit itu berakhir, mari ucapkan terima kasih teriring doa di dalam hati kita masing-masing.

"Selamat Hari Guru 2008"
Karena kita adalah murid mereka, seumur hidup kita.

Ps. Terima kasih untuk Charles karena sudah mengingatkan ini.

I dedicate this song especially to our friends who give a heart and dedication as a TEACHER

Terpujilah wahai Engkau Ibu Bapak Guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku

Sebagai prasasti trimakasihku

‘tuk pengabdianmu


Engkau sebagai pelita dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa

tanpa tanda jasa

Di 21 November 2008 ini, untuk our Joly Sitanggang:



Happy 24th Anniversary.
Semoga tetap berdedikasi untuk Pulo Samosir tersayang.

Idealisme yang ditunjukkannya selama ini meyakinkan kami kalau dia tidak akan menjadi seperti nama plonconya. :D

Mendapat nama plonco Loegoe. Ketika itu dikenal sebagai Walkman Berjalan karena perpustakaan lagunya banyak.

Sekarang our Astri dikenal dengan nama Miss Astri oleh murid-muridnya di Asrama Yayasan Soposurung. Salut untuk Astri yang sekarang mengabdikan diri di almamater kita.

Hari ini: 3 November 2008, untuk our Astri Buana Napitupulu:

SELAMAT ULANG TAHUN
Happy 24th Anniversary.
Hope that smile stays forever.

Ps. Wow, Tri! Ini ulangtahunmu yang ke-sepuluh yang kau rayakan bersama X-Gen. :D

Iseng buka-buka profile kita di yahoogroups, lalu terlihatlah message history di mailing list kita.


Naik-turun komunikasi di antara kita. Bagaimana pun, setiap orang punya prioritas berbeda di setiap saat. Tetapi, X-Gen akan tetap ada, menjadi rumah yang selalu menanti kepulangan kita dari perjalanan hidup kita, sejauh apa pun itu.

Because, we can buy a house, but not a home.
And X-Gen will be our eternal home sweet home.


Ternyata X-Geners ada yang jadi blogger aktif, entah di blogspot, wordpress, atau pun di friendster. Buat yang sudah punya blog, tapi masih malu-malu, marilah kemari saudara/i-ku.

Ini blog yang bisa saya dapatkan. Menyenangkan bagaimana melihat pemikiran teman-teman sekarang ini.

Listed with no particular order.

- Astri Napitupulu - Speaking Mind .... --> belongs to our Astri.
- Sihiteezra's Weblog --> belongs to our Ezra.
- Sejarah Mencatat, Manusia Mengamati --> belongs to our Joly.
- shua 4 natzing --> belongs to our Heriany.
- Thinking about Things --> belongs to our Mona.
- Serendipity --> belongs to our Rudi.

Jadi, buat yang lain ... kapan mempublikasikan alamat blog kalian?


Ps.: will be edited if list is anew.

Edit #1 --> changed Heryani to Heriany. (Betet ... maap, ya!)
Edit #2 --> added Astri's blog to the list.

X-Geners,

Maaf, kalau blog ini telah terabaikan sekian lama. Tadi kalimat religius omnis scentarium ainima tiba-tiba muncul di kepala dan saya pun berniat untuk googling. Mencari arti sebenarnya karena dulu teringat ada X-Gener (maaf, saya lupa siapa) yang bilang, kalau tak ada kalimat seperti itu. Dan hasil googling saya adalah ... tada! Blog ini. Yap, karena Patar - sang kreator blog ini - memakai kalimat itu sebagai tagline blog kita ini.

Ah ya, tak apalah bila memang ungkapan religius omnis scentarium ainima tak pernah ada di sejarah atau kamus kalimat bijak manapun. Bukankah itu menjadikannya lebih bermakna dan eksklusif bagi angkatan kita? Jangan pedulikan kebenaran tata bahasanya, karena makna melebihi barisan huruf yang membentuknya.

Sebentar ... kenapa saya jadi lupa cara mengartikannya? Otak ini memang sudah menua. Apakah kita dulu mengartikannya: Agama tanpa Ilmu Pengetahuan adalah sia-sia? Atau: Agama tanpa Ilmu Pengetahuan adalah buta?

Entah yang mana pun itu, kesimpulannya sama: agama dan ilmu pengetahuan tidak akan berdiri sendiri. Bukankah demikian, X-Geners?

Terima kasih kepada alm. Pak MAS yang menghadiahi kalimat itu kepada kita.