Religius Omnis Scentarium Ainima

Begin with Andi, end with Verita. Forever 45!

X-Geners,

Maaf, kalau blog ini telah terabaikan sekian lama. Tadi kalimat religius omnis scentarium ainima tiba-tiba muncul di kepala dan saya pun berniat untuk googling. Mencari arti sebenarnya karena dulu teringat ada X-Gener (maaf, saya lupa siapa) yang bilang, kalau tak ada kalimat seperti itu. Dan hasil googling saya adalah ... tada! Blog ini. Yap, karena Patar - sang kreator blog ini - memakai kalimat itu sebagai tagline blog kita ini.

Ah ya, tak apalah bila memang ungkapan religius omnis scentarium ainima tak pernah ada di sejarah atau kamus kalimat bijak manapun. Bukankah itu menjadikannya lebih bermakna dan eksklusif bagi angkatan kita? Jangan pedulikan kebenaran tata bahasanya, karena makna melebihi barisan huruf yang membentuknya.

Sebentar ... kenapa saya jadi lupa cara mengartikannya? Otak ini memang sudah menua. Apakah kita dulu mengartikannya: Agama tanpa Ilmu Pengetahuan adalah sia-sia? Atau: Agama tanpa Ilmu Pengetahuan adalah buta?

Entah yang mana pun itu, kesimpulannya sama: agama dan ilmu pengetahuan tidak akan berdiri sendiri. Bukankah demikian, X-Geners?

Terima kasih kepada alm. Pak MAS yang menghadiahi kalimat itu kepada kita.

2 comments:

Kalo ga salah Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah sia-sia. Yah..memang sepintar apapun kita tanpa iman yang bener yah sia-sia deh...

For at least 12 years, I personally believe the meaning of the sentence, yet to find today that it was quite "corrupt" in words and meaning. Tetapi walau begitu, prinsip nya, ini adalah "legacy" dari seorang guru yang mengawal pertumbuhan pemikiran saya dari saat remaja hingga kini, yang tidak akan pernah saya lupakan. Hari ini, out of curiosity, it all comes back to our thought, once again.